Bingung menentukan nama Brand untuk Produk, atau Jasa Sobat? Kalau bingung, pegangan! Hehe … peace yah V (^_^)
Banyak dari pemilik produk, atau jasa, kebingungan saat awal mau menentukan atau membuat nama Brand. Ada harapan di sana, nama yang ditentukan dapat membawa kebaikan dan keberhasilan usahanya. Sehingga, dapat memudahkan pemilik produk mewujudkan hal baik lainnya.
Buat sobat jika belum mengerti apa itu Brand, bisa baca sekilas penjelasannya di beberapa paragraf pada tulisan Cara Menentukan Pendekatan Branding. Berikut beberapa tips yang diharapkan bisa memandu sobat untuk membuat nama brand.
Sebelum membuat nama Brand, setidaknya perlu dipahami ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, yaitu: Curah Pendapat, Pemilahan-Pemilihan, dan Pengujian.
Kelanjutan artikel ini hanya bisa dibaca oleh Member, silahkan login disini dulu atau Registrasi di sini
Tahap Pertama: Curah Pendapat
Ketika kita mengalani kebuntuan dalam suatu hal, maka patut dicoba untuk mencari solusi dari pendapat dan pengalaman orang lain. Pun sama dengan membuat nama Brand, jangan gengsi untuk sekedar mencari pendapat dari orang lain. Bukan berarti pendapat sendiri tidak baik, tapi bisa saja pendapat orang lain justru meneguhkan hasil pikir sendiri yang tadinya diragukan.
Pada tahapan ini, curah pendapat bisa dimulai dari diri sendiri, karena bagaimanapun yang lebih mengenali produk, atau jasa yang akan diluncurkan adalah Sobat sendiri. Mulailah mencari nama yang potensial, misal dari nama produk sesungguhnya atau yang mencerminkan produk, atau bisa juga mencari padanan kata/serupa artinya. Misalnya pada kata Aqua untuk padanan kata Air atau Water.
Bila nama produk terlalu umum, bahkan pada padanan katanya. Mungkin sobat perlu mencoba mencari nama dengan perumpamaan tertentu. Contoh yang paling populer adalah penamaan Brand facebook, dari membaca namanya saja sudah tergambar apa yang akan didapatkan penggunanya.
Tapi, tidak semua nama Brand harus sama dengan produk. Bisa juga dari tujuan produk dibuat, semisal yang lagi tren dengan penamaan seperti Hauz, Kranz, MeeNum, dan sejenisnya. Apalagi jika produk adalah sesuatu yang benar-benar baru, maka akan lebih leluasa menentukan nama yang keren. Namun ada harga yang akan dibayar lebih dari biasanya untuk proses marketing yang dilakukan, di sana trade off-nya. Contohnya adalah Brand Apple yang tidak ada kaitannya dengan produk elektronik yang dibuat.
Terakhir, sobat juga bisa mencoba nama yang terkesan nyeleneh atau unik menunjukkan pembeda khusus pada produknya, misalnya adalah Bakso UFO karena bentuk baksonya mirip mangkok yang sekilas seperti UFO di film-film. Sebagai sebuah catatan yang perlu diperhatikan adalah, hindari nama Brand yang bermakna negatif dalam mengenali produk, atau jasa sobat.
TAHAP Kedua: Pemilahan-Pemilihan
Bila tahap pertama sudah dilakukan dan menghasilkan banyak nama Brand yang potensial, maka sobat perlu melakukan pemilahan agar mudah memilih yang terbaik. Adapun berikut beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan pemilahan nama Brand agar mengerucut menjadi jumlah yang lebih sedikit untuk di pilih.
Pertama silakan sobat nilai semua nama Brand yang sudah terkumpul, mana saja yang masuk kategri simple dalam artian mudah untuk diingat, mudah disebutkan, mudah diucap, bahkan mudah diketik. Jika ada yang tidak masuk kategori, jangan ragu untuk digeser ke pinggir dan jadikan arsip saja.
Saran kedua melengkapi saran pertama yaitu cari nama Brand yang tidak terlalu panjang, alias ringkas. Beberapa pakar brand menyarankan nama Brand tidak lebih dari dua, atau tiga kali pengejaan (spelling). Misalnya Safe Swim, Meiza, gojek, twitter, dan lainnya.
Saran ketiga adalah mencoba untuk mencari informasi apakah nama Brand yang kita pakai memenuhi syarat dan tidak melanggar hak cipta? Sobat bisa melihat status nama Brand di situs pemerintah yang menangani HaKI. Jangan sampai sudah elah menentukan nama Brand ternyata sudah terdaftar kepemilikannya oleh orang lain.
Saran terakhir yang bisa dijadikan alternatif yaitu dengan melakukan pengecekan nama Brand di mesin pencari. Apakah sudah ada yang menggunakannya untuk produk serupa? Apakah telah ada yang memakainya namun untuk kategori produk berbeda? Jika masih tersedia untuk menjadi nama Brand sobat, segera di amankan dengan memesan domain di penyedia domain.
Tahap 3: Uji Coba
Tahap ini adalah tahap terakhir sebelum nama Brand dari Produk, atau Jasa milik sobat diluncurkan kepada umum. Tujuannya untuk mengetahui apakah nama Brand dapat diterima oleh calon pelanggan (brandable).
Cara mudahnya adalah dengan menanyakan ke beberapa orang untuk mengetahui responnya, dengan penilaian yang sudah ditentukan ukurannya. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan parameter untuk penilaian calon pelanggan:
1. Kemudahan diucap, bahkan saat pengucapan dilakukan tidak secara langsung (tatap muka) misalnya melalui saluran telepon;
2. Kemudahan untuk dieja per hurufnya, tujuannya untuk membantu calon pelanggan jika bunyi/pengucapan yang di dengar masih masih samar;
3. Tidak menimbulkan salah tafsir karena nama Brand mirip dengan produk lain;
4. Dapat mengarahkan, atau tertuju pada asosiasi sebuah produk
Hal yang juga perlu diperhatikan adalah nama Brand dapat diganti jika dibutuhkan. Jadi jangan terlalu baper jika memang hal tersebut perlu dilakukan, tapi hindarilah perubahan yang berkali-kali apalagi dalam waktu yang singkat.
Oke, itu semua tips membuat nama Brand yang terbagi menjadi tiga tahapan. Semoga bermanfaat. Bantu share ya.